Kenapa Copywriting tidak Memberikan Hasil?

7 Kesalahan Copywriting

Banyak orang yang katanya sudah “menerapkan” copywriting di iklannya. Tetapi kok produk jualannya belum laku juga?!

Kenapa bisa begitu? ada beberapa alasan. Kita bahas satu-satu yuk.

1. Tulisan yang ugal-ugalan

Dalam dunia Copywriting, cara kita menyampaikan, itu lebih penting dari isi pesan kita.

Kenapa? Karena jika cara menyampaikannya salah, hasilnya bermasalah. Salah penulisan, salah tanda baca, terlalu banyak huruf kapital, 1 pharagraf yang terlalu panjang, itu pengaruhnya negatif.

Jadi harusnya gimana?

Saran Saya, sebelum iklan disebar, coba baca ulang tulisan Anda minimal 3 kali. Cek apakah ada yang kurang atau ada kalimat yang tidak pada tempatnya?

Selain itu, perhatikan ini juga:

Pada dasarnya, tidak ada orang yang suka di suruh-suruh. Copywriting yang benar, adalah yang mengarahkan orang lain. Bukan menyuruh orang lain.

Jangan suruh target pasar untuk segera beli. Tapi beritahu mereka kalau mau beli apa yang harus dilakukan, kemana harus menghubungi, bagaimana format pemesanannya.

Kenapa cara menulis harus diperhatikan?

Karena calon pembeli itu menangkap kesan. Kalau isi Copywritingnya memberikan kesan tidak sopan, mereka akan menolak penawaran kita.

Karena itu, tulislah dengan rapi, perhatikan kalimatnya, tanda bacanya, jangan sembarangan. Jika tulisannya sembarangan, hasilnya juga akan sembarangan.

Juga, jangan mengejek target pasar Anda, jangan menggunakan kata yang tidak pantas, jangan menulis dengan perasaan sombong. Jangan.

Sekali lagi. Pembaca menangkap kesan terlebih dahulu, sebelum mencoba memahami isi pesannya.

2. Isi Copywriting Semaunya

Kalau yang pertama adalah cara menulisnya, sekarang membahas isi Copywritingnya.

Mohon maaf, kebanyakan pemula membuat isi copywriting semau mereka. Mereka menulis tanpa aturan. Mereka menulis pakai Nafsu yang menggebu-gebu. Apa yang terlintas dikepala, dimasukan. Padahal kalau ingin hasil penjualan yang tinggi, cara nulisnya bukan begitu.

Cara menulis Copywriting yang benar, adalah menyesuaikan dengan target pasar.

  • Jika formal, panggil mereka dengan sebutan “Anda”
  • Jika non formal, boleh dengan “Kamu”, “Loe”.
  • Mau lebih sopan, bisa dengan “Kak”, “Mba”, “Bu”, “Dear” dan banyak lainnya.

Bedakan juga, saat promosi ke orang yang sudah kenal dengan kita, itu bahasanya berbeda dengan yang belum kenal dengan kita. Jangan samakan Pelanggan dengan prospek yang baru di kenal.

Lakukan riset pasar, cari tau apa yang “menarik” untuk dibaca target pasar Anda. Jangan paksakan ego. Jika tulisan Anda tidak menarik, penawaran Anda tidak akan dilirik.

3. Tidak ada Alasan Beli yang kuat

Kenapa harus beli sekarang??
Pertanyaan itu tidak terjawab di Copywriting yang tidak menghasilkan.

Perhatikan ya. Diberikan alasan saja orang masih nunda-nunda, apalagi tidak ada alasannya, hehe

  • Kenapa harus beli sekarang?
  • Kenapa harus beli ke Anda?
  • Kenapa harus beli?

Berikan mereka alasan yang kuat, agar mereka tergerak

Jika alasannya tidak kuat, maka Copywriting Anda hanya sekedar kumpulan kalimat.

4. Menawarakan sesuatu yang tidak dibutuhkan

Ini penting, Sebelum jualan, coba tanyakan ke diri sendiri.

  • Apakah produk yang saja jual memang dibutuhkan?
  • Apakah ada yang mau beli?
  • Siapa yang mau beli?
  • Dimana mereka berkumpul?
  • Bagaimana cara terhubung dengan mereka?

Pada dasarnya, bisnis itu hadir untuk melayani kebutuhan orang lain.

Nah, produk Anda benar-benar dibutuhkan atau tidak? Jangan menjual produk yang tidak dibutuhkan, hasilnya tidak pernah maksimal. Selama produknya tidak dibutuhkan, copywriting secanggih apapun hanya membual, bukan menjual.

5. Berasumsi Semua Orang Dekat Dengannya dan Tahu Produknya

Hayooo, siapa yang sering begini? Hehe. .

Kita bukan artis, bukan juga presiden. Target pasar belum tentu dekat dengan kita, bahkan belum tentu kenal kita.

Jadi, jangan sok kenal saat jualan, hehe. Gunakan bahasa pada tempatnya.

Ke prospek baru, jangan sok dekat. Sok dekatnya itu kalau promo ke pelanggan lama, hehe.

Juga, cek produk kita.

  • Apakah produk kita rumit?
  • Sehingga orang lain butuh edukasi sebelum dijuali?
  • Atau produk kita sudah dikenal dari zaman Proklamasi?

Hati-hati saat jualan. Jangan berfikir semua orang kenal dengan produk yang kita jual.

Kalau produk kita butuh edukasi, maka edukasi dulu. Kalau brand kita belum dikenal, jangan tonjolkan brandnya.

6. Harga muncul duluan Sebelum Manfaat

Ini prinsip dasar dalam bisnis. Seseorang membeli produk, karena paham manfaatnya.

Ya, mereka membeli karena ingin dapat sesuatu. Karena itu, pastikan mereka paham, lalu beritahu harganya.

Jangan buru-buru jualan, sebelum membuat prospek paham dengan manfaat yang coba kita sodorkan.

Jika prospek Anda tidak tahu apa manfaat produk Anda, maka berapapun harga yang ditawarkan akan mereka anggap mahal.

7. Salah Pemilihan Kata

Satu kata bisa membuat perbedaan penafsiran.

Agar hasilnya Copywrititng maksimal, maka pilihlah kata-kata dengan hati-hati.

Kalau kalimat dalam copywritingnya terkesan mencari keuntungan, pembacanya akan risih dan tidak tertarik beli.

Nah, itulah 7 Hal yang membuat Copywriting tidak menghasilkan penjualan. .

Kalau dirincikan, 7 hal itu adalah. .

  1. Tulisan yang tidak nyaman di baca
  2. Isi Copywriting tidak menarik untuk target pasar
  3. Tidak ada alasan beli yang kuat
  4. Bersikeras menawarakan produk yang tidak di butuhkan
  5. Berasumsi prospek kenal dekat dan sudah paham produknya
  6. Terlalu cepat memunculkan harga sebelum menjelaskan manfaat produk, dan
  7. Pemilihan kata yang salah

Begitu ya, Semoga jadi bahan evaluasi saat Anda menulis Copywriting dan saat menyebarkannya nanti.

Mulai saat ini, sebelum sebar Copywriting cek dulu

  1. Apakah tulisan Saya sudah nyaman untuk di baca orang lain? sudahkan Saya mengeceknya minimal 3 kali?
  2. Apakah copywriting yang Saya buat menarik untuk target pasar? atau malah membosankan untuk mereka?
  3. Apakah saya sudah menyisipkan alasan kenapa mereka harus beli sekarang juga?
  4. Apakah produk yang Saya tawarkan memang dibutuhkan dan apakah Saya menawarkannya ke orang yang tepat?
  5. Apakah prospek sudah kenal Saya atau minimal sudah kenal produk Saya?
  6. Apakah Saya sudah menjelasakan manfaat produk Saya sebelum Saya memberi tahu harga?
  7. Apakah Saya sudah menggunakan kata-kata yang tepat?

Jika seluruh jawaban dari pertanyaan diatas adalah YA, maka Copywriting Anda bisa disebar.

Share melalui:

Muhamad Syukri telah menulis 661 artikel

Muhamad Syukri adalah leader dari Grup Marketing PejuangHPA yang memperjuangkan produk-produk halal berkualitas di Indonesia.

Klik BioLink untuk info lengkapnya.